9 Bahaya LGBT Bagi Kesehatan & Lingkungan (Cara Mencegahnya)



Sebuah hal yang memprihatinkan dan menyedihkan bagi orang yang berakal sehat, bahwa LGBT sudah dilegalkan di beberapa negara.

Hal itu dengan dalih hak asasi manusia, maka hal rusak seperti ini tidak lagi dapat dibendung yang terutama oleh Negara-negara barat.

Dimana Negara barat (yang katanya Negara Maju) seakan membiarkan penyimpangan ini, bahkan mungkin mendukungnya.


Melakukan pelegalan pernikahan sesama jenis dan LGBT secara umum memberikan dampak bahaya bagi kesehatan dan juga kehidupan sosial.

Untuk masalah keshatan, maka akan terdapat berbagai penyakit berbahaya yang beresiko tinggi terkena pada para pelaku LGBT.

Secara naluri atau fitrahnya, manusia diciptakan untuk saling berpasangan antara pria dan wanita. Dimana membangun hubungan guna membina rumah tangga, nantinya akan mempunyai keturunan dari proses hubungan biologis.

Kehidupan yang sesuai fitrah dan sehat akan sangat penting dalam menjalani hidup dengan nyaman dan tentram.

Gambar penolakan terhadap LGBT

Bahaya LGBT bagi kesehatan

Prof. DR. Abdul Hamid Al-Qudah, dia adalah seorang spesialis penyakit kelamin menular dan AIDS di asosiasi kedokteran Islam dunia (FIMA). DR. Abdul Hamid El-Qudah menulis sebuah buku yang cukup menarik, yang judulnya Kaum Luth Masa Kini.

Pada hal. 65-71 dari buku tersebut dijelaskan tentang bahaya yang ditimbulkan dari LGBT bagi kesehatan.

Efek buruk yang ditimbulkan yaitu bahwa 78% pelaku homo seksual terjangkit penyakit kelamin menular.

Kemudian dari penelitian yang dilakukan Cancer Research di Inggris, mendapatkan sebuah hasil bahwa homoseksual lebih rentan terkena kanker.

Penelitian yang dilakukan selama tahun 2001, 2003, dan 2005, yang penelitian tersebut dengan 1.493 pria dan 918 wanita mengaku sebagai gay dan lesbian. Ada sebanyak 1.116 wanita mengaku berorientasi biseksual.

Dan hasil akhiir penelitian bahwa gay dapat dua kali lebih tinggi terkena resiko kanker apabila dibandingkan pria heteroseksual (normal).

Terdapat beberapa jenis kanker yang rentan akan dialami oleh para pelaku LGBT.

Berikut di bawah ini beberapa penjelasan dari bahaya LGBT bagi kesehatan:

1. Kanker anal (dubut)

Kemungkinan besarnya pelaku gay terkena kanker karena virus HPV (Human Papillomavirus). Dimana kemunculannya tersebut ditularkan dengan melakukan hubungan seksual seperti itu, yang akhitnya menjadi penyebab tubuh terkena kanker anal.

Kalau diperhatikan bahwa cara hubungan seksual dari pelaku gay yaitu melakukan seks anal, sehingga pelaku gay ini sangat berisiko tinggi terkena kanker anal.

Adapun kasus kanker anal yang terbanyak terjadi ditemukan pada pria gay yang juga positif terkena virus HIV. Dan tingkat kedua terbanyak pasien kanker anal yaitu pria gay yang tidak terjangkiti virus HIV.

Sehingga penyakit kanker anal ini dapat dikatakan dimonopoli oleh pelaku gay ini.

Resiko tinggi tubuh terkena kanker anal juga berlaku pada pasangan normal yang melakukan hubungan seks anal, sehingga bentuk hubungan seperti itu perlu dihindari.

2. Kanker mulut

Umumunya diketahui bahwa penderita kanker mulut kebanyakan adalah para perokok, dan dari perjalanan dari waktu ke waktu, muncul hal yang ajaib tentang pelonjakan jumlah kanker mulut hingga 225%, yaag terjadi pada tahun 1974 .

Dari informasi di situs Dallasvoice.com, dilakukan sebuah studi di New England Journal of Medicine, dan hasil penelitian yang dilakukan tersebut menemukan kesimpulan bahwa rokok bukanlah satu-satunya yang menjadi penyebab kanker mulut.

Bahkan pihak yang berisiko paling tinggi terkena kanker mulut yaitu mereka yang melakukan oral seks dengan enam atau lebih dari partner seks yang berbeda-beda.

Sehingga dapat dibayangkan apabila oral seks dilakukan oleh para gay bersamaan dengan banyak partner yang berbeda-beda. Dapat ditebak bahwa kebiasaan “mengerikan” seperti ini jadinya membuat tubuh sangat berisiko tinggi terkena kanker mulut.

Masalah ini ditambah lagi dengan para gay yang terkena virus HIV, dimana seperti diketahui bahwa virus ini mengakibatkan sistem imun tubuh menurun drastis.

Saat seorang gay terkena virus HIV, maka akan menghadapi bahaya besar berupa risiko yang sangat tinggi terkena kanker.

3. Meningitis (Radang selaput otak)

Sebuah penggalan tulisan di DetikHealth yang cukup menarik yaitu "New York Diserang Wabah Radang Otak karena Hubungan Seks Sembarangan".

Meningitis sebenarnya bisa disebabkan dari beberapa penyebab, seperti karena terjadinya infeksi mikroorganisme, masalah peradangan tubuh, kanker dan penggunan obat-obatan yang salah.

Dan dari tulisan di DetikHealth itu disebutkan bahwa New York dihebohkan dengan mewabahnya penyakit meningitis akibat penularan dari hubungan seksual, yang ini teutama ditunjukan bagi pelaku LGBT yang melakukan hubungan sesama jenis.

Adapun bakteri meningitis mengakibatkan terjadinya infeksi pada membran selaput otak, yang tanda-tanda awalnya yaitu berupa mutah-muntah, demam, sakit kepala, leher terasa kaku, hingga juga muncul ruam yang biasanya muncul 10 hari setelah tubuh terkena infeksi tersebut.

Dan penyakit radang selaput otak apabila tidak segera diobati, bisa mengakibatkan terjadinya masalah sangat buruk yaitu kerusakan otak, yang akhirnya bisa menghantarkan seseorang pada kematiannya.

4. Kanker pada lesbian

Sebuah penelitian yang dilakukan di Cancer Support Community, memperoleh hasil penelitian bahwa para lesbian mempunyai kualitas kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang heteroseksual. Itu termasuk ketika berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya.

Wanita lesbian punya masalah dari kemampuan ketahanan tubuh yang lemah untuk menghadapi kanker.

5. HIV/AIDS

Virus HIV ini umumnya oleh orang-orang dikaitkan dengan masalah hubungan seksual bebas, termasuk sering berganti pasangan.

Dan kaum gay ini punya resiko tinggi mendapatkan penyakit AIDS, yang penyakit virus ini membuat tubuh kehilangan kemampuan dalam mepertahankan dirinya.

6. Dampak sosial

Pada sebuah studi yang dilakukan, didapatkan data-data bahwa seorang gay punya pasangan antara 20-106 orang per tahunnya. Adapun pasangan zina (pasangan hetroseksual tetapi di luar pernikahan) tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya.

Pada penelitian yang serupa, bahwa sekitar 43% dari golongan kaum gay, yang didapatkan data-datanya dengan pencermatan yang teliti.

Ditemukan bahwa sekitar 43% kaum gay tersebut selama hidupnya melakukan homo seksual dengan 500 orang bahkan lebih.

Bahkan, diantaranya itu ada sekitar 28% yang melakukannya dengan lebih dari 1000 orang.

Sekitar 79% dari mereka mengatakan bahwa pasangan sejenisnya itu merupakan orang yang tidak dikenalinya sama sekali.

Tentunya fenomena gay ini menjadi sebuah hal yang mengerikan akibatnya bagi dampak kehidupan sosial.

7. Dampak Pendidikan

Untuk dampak pendidikan juga tidak kalah memprihatinkannya, dimana siswa atau siswi yang menganggap dirinya sebagai sebagai penyuka sesama jenis, menghadapi permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswa normal.

Hal ini terdapat terjadi karena mereka tidak nyaman disekolah.

8. Dampak Keamanan

Kaum homo seksual memberikan peran sebesar 33% pelecehan seksual pada anak-anak di Negara Amerika Serikat, dimana yang cukup mencengangkan bahwa populasi kaum homo ini sebenarnya hanya 2% dari keseluruhan penduduk Amerika.

Yang hal itu berarti bahwa 1 dari 20 kasus homo seksual bentuknya adalah pelecehan seksual pada anak-anak.

Adapun 1 dari 490 kasus perzinaan bentuknya adalah pelecehan seksual pada anak-anak (Psychological Report, 1986, 58 pp. 327-337).

9. Dampak lainnya

Pelaku LGBT akan sangat rentan terkena virus, seperti HIV, sifilis, hepatitis, dan infeksi Chlamydia. Bahaya LGBT lainnya bagi kesehatan yaitu resiko terjadinya luka dan pembengkakan pada sistem pembuangan.

Dimana lubang anal yang seperti kita ketahui seharunya digunakan sebagai pembuangan kotoran, maka hal yang salah jika digunakan sebagai pelampiasan hawa nafsu seksual. Sehingga akibat yang sangat mengerikan adalah terluka dan terinfeksi, hingga lebih buruk lagi timbulnya nanah.

Selain itu akibat kelakukan LGBT ini menimbulkan perubahan perilaku pada pelakunya, dimana akan cenderung mengakibatkan hal negatif pada sistem syaraf, serta penurunan pada kemampuan kerja sistem otak.

Dimana kalau kita lihat seorang gay merasa lebih nyaman dengan penyelewengan yang dilakukannya, walaupun mungkin mereka menyadari bahwa apa yang dilakukan adalah hal yang salah, sehingga akibatnya hal itu membuat mereka menurun dalam kemampuan berpikir realistis

Cara mencegah dan menghadapi LGBT

Untuk menghadapi masalah LGBT di Indonesia ini, maka dari penjelasan para ahli dalam mengatasi LGBT dalam jangka pendeknya, maka perlu ditinjau lagi peraturan perundang-undangan yang memberikan kebebasan dalam praktik hubungan seksual sesama sejenis.

Dimana Pemerintah dan DPR perlu untuk segera membuat program dan kebijakan yang dapat mencegah menularnya legalisasi LGBT dari negara-negata barat seperti Amerika Serikat salah satunya.

Cara selanjutnya yaitu masyarakat Indonesia hendaknya sadar dan peduli untuk mengajukan gugatan judicial review terhadap kebijakan dan pasal-pasal KUHP yang isinya hanya akan memberikan jalan terjadinya tindak kejahatan seksual.

Mahasiswa dan pemuka agama memiliki peranan penting dalam membendung LGBT...

Kemudian Perguruan Tinggi perlu secara resmi dan besar-besaran mendirikan Pusat Kajian dan Penanggulangan LGBT, yang perlu secara konsisten dan komprehensif dilakukan.

Dan juga jangan mau kalah bahwa pihak masjid dan ahli agama memberikan nasehat untuk meninggalkan perbuatan keji LGBT ini, karena jelas prilaku ini bertentangan dengan norma-norma agama..

Intinya Pemerintah dan masyarakat hendaknya menjadi patner sejati untuk kampanye besar-besaran dalam memperbaiki kondisi masyarakat yang terancam dari bahaya LGBT ini.

Dan khusus individu-indivdu masyarakat hendaknya getol alam memberikan nasehat dan menyuarakan kebenaran.

Kemudian orang-orang yang sadar baru dari kelakukan LGBT yang dilakukannya maka prlu didampingi secara intensif, sehingga mereka tidak lagi kembali kepada perbuatan kejinya dahulu.

Untuk itu tentunya perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang baik agar masalah LGBT ini dapat teratasi dengan izin Allah Azza wa Jalla.

Cara mencegah bahaya propaganda LGBT pada Anak
Aktivitis LGBT yang semakin gencar mempropagandakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender membuat banyak orang tua resah, dimana salah satu bentuk propaganda LGBT yang mereka lakukan adalah mempromosikan kelakuan hubungan sesama jenis kepada anak-anak.

Tentu saja fenomena ini bagi orang tua adalah hal yang sangat mengerikan. Sehingga orang tua perlu mencari cara supaya anak dapat terhindar dari kampenye propaganda LGBT ini.

Untuk mencegah anak dari bahaya propaganda LGBT, berikut beberapa hal yang perlu diketahui orang tua:
  1. Orangtua hendaknya perlu memberitahu tentang keburukan yang ditimbulkan dari LGBT kepada anak, sebelum nanatinya anak tahu mengenai LGBT dari pihak aktivitis yang mengkampanyekan perilaku keji ini.
  2. Orang tua hendaknya dapat berperan sebagai teman yang baik, sehingga anak dapat terbuka dngan orang tua mengenai keadaan dirinya.
  3. Orang tua perlu punya sikap yang jelas untuk menentang hubungan sesama jenis yang keji. Orang tua dapat memberikan alasannya dari berbagai aspek, baik dari segi agama, kehidupan sosial, hubungan seksual yang secara biologis, dan kesehatan.
  4. Apabila orang tua sudah melihat tanda-tanda LGBT di diri anak, maka memarahi, mencela dan menjauhi si anak adalah hal yang tidak tepat untuk dilakukan. Yang perlu dilakukan orang tua adalah berfikir untuk mencari solusi dan bisa juga berkonsultasi dengan ahlinya dalam penanganan kasus LGBT, sehingga Orang tua dapat memberikan penanggulangan yang tepat.

Demikian saja penjelasan tentang bahaya LGBT bagi kesehatan dan secara umum, serta bagaimana cara mencegah propaganda LGBT yang dialakukan oleh pihak yang pro akan perbuatan keji itu, serta mengatasinya.

Semoga bermanfaat dan Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita dari prilaku LGBT.
Tulisan Terkait:
loading...